Jumat, 29 September 2017

Tips Pulang Cepat Menuju Kuta Setelah Melihat Sunset di Tanah Lot denganSepeda Motor

Melihat sunset di tanah lot merupakan salah satu wisata yang diminati. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya kendaraan yang diparkir, mulai dari sepeda motor, mobil, bankan bus yang jumlahnya mencapai puluhan. Bisa dibayangkan bagaimana penuhnya tempat wisata satu ini.

Apabila semua pengunjung langsung pulang setelah melihat sunset, bisa dibayangkan bagaimana macetnya bukan? Apalagi kalau sebagian pengunjung menginap di daerah kuta. Maka dari itu, berikut ini saya bagikan tips nya agar terhindar dari macet yang sangat parah.

1. Isilah bensin/pertalite/pertamax motor anda. Jangan sampai pas perjalanan pulang, bensin anda rest. Mengisi bensin bisa memakan banyak waktu, apalagi kalau antriannya panjang.
2. Pastikan batere handphone anda mencukupi sampai tempat tujuan anda. Tips ini dikhususkan bagi wisatawan yang tidak begitu mengenal jalan sehingga menggunakan google maps untuk memandu perjalan anda.
3. Parkirlah ditempat terdekat dengan anda ketika melihat sunset. Jadi, anda bisa langsung menuju motor setelah peristiwa matahari terbenam selesai anda tonton.
4. Biasanya tetap saja ada kendaraan yang lebih dulu keluar daripada anda, entah itu karena mereka lebih gerak cepat atau tidak melihat sunset. Maka saliplah kendaraan di depan apabila memungkinkan, biasanya di lampu rambu lalu lintas, pengkolan, dan sebagainya. 
5. Hati-hati ketika berkendara, perhatikan rambu lalu lintas. Kalau lampu sudah berwarna jingga, artinya pelankan kendaraan anda jangan sampai anda tetap maju sedangkan dari arah lain maju juga. Anda bisa terpaksa belok kiri, keluar dari jalur yang disarankan google maps. Apabila itu terjadi, maka anda putar arah. Jangan dengarkan pilihan lain yang menyarankan anda tetap lurus ke depan. karena anda harus ingat, pantai ada di sebelah kanan anda. Apabila anda ke arah kiri dari jalur sebelumnya karena terpaksa, artinya anda akan disuruh mengikuti jalur alternatif yang bisa jadi lebih jauh.

Selasa, 26 September 2017

Saya rindu membaca novel

Waktu masih SMP, novel yang paling saya sukai adalah novel detektif. karena pada saat itu, hal-hal berbau detektif sedang booming akibat muculnya beberapa komik detektif seperti detektif conan dan detektif kindaichi. Lalu, saya menemukan sebuah novel di taman bacaan tentang detektif. Dengan penasaran saya membacanya dan ternyata saya sangat menyukainya.

Dan ketika saya mebicarakan tentang novel detektif, sebagian orang akan mengira kalau saya menyukai novel karya Sir. Arthur Conan Doyle yang tak lain adalah Sherlock Holmes yang terkenal. tapi, novel yang saya maksud bukan itu, tetapi novel karya Agatha cristi. Saya tidak ingat judul novel apa yang pertama saya baca. Yang jelas, saya membacanya hampir tiap minggu. Novel tersebut harus disewa tentunya, namun uang jajan saya yang pas-pasan tidak membuat saya tidak bisa membacanya terlalu sering. Tapi dalam kurun waktu satu bulan, biasanya saya membaca dua buah novel. Dan saat kelas 3 SMP, saya juga suka membaca novel Harry Poter karena ada teman sekelas yang membeli novel tersebut dan merekomendasikan untuk saya baca. namun saat kelas 3, novel yang terbit baru 4 volume.

Menjelang SMA, tidak ada waktu untuk membaca novel karena padatnya jadwal. maklum saat itu saya tinggal di Asrama. Tapi untungnya ada teman yang hobi membaca dan mengkoleksi komik. Maka sayapun bisa numpang baca komik2 miliknya.

Saat kuliah, saya sudah melupakan asyiknya membaca novel ketika saat masih SMP. Tapi setelah lulus kuliah, belum dapat pekerjaan, dan saat itu sedang booming Twilight, saya pun penasaran membaca novel saga Twilight  setelah merasa puas menonton film pertamanya di bioskop. maka sayapun penasaran membaca novelnya dan kebetulan ada teman yang punya novel tersebut.

Setelah bekerja, terasaing di Pulau Seberang, saya mulai bosan dan mulai mencari hiburan. Untungnya saat itu ada teman yang merekomendasikan untuk membaca komik dan novel yang dimiliki perpustakaan IKPP. maka sayapun secepatnya segera mendaftar di perpustakaan agar bisa meminjam komik dan novel dengan gratis. Dan novel yang saya baca saat setelah bekerja ternyata lebih banyak dan bervariasi. karena saat itu, meminjam buku dan novel gratis sehingga saya bisa meminjam sepuasnya.

Tapi kini, setelah saya berkeluarga, sepertinya waktu untuk membaca novel semakin berkurang dan bisa dikatakan tidak ada sama sekali. Saya biasnya membaca novel diwatu senggang dan bisa membaca selam berjam jam karena semakin penasaran dengan kelanjutan cerita. namun saat ini saya tidak bisa melakukan itu. paling saya bisa baca 1 atau 2 jam. Sebagai akibatnya, saya tidakpernah menyelesaikan membaca novel yang saya baca...

Senin, 25 September 2017

Aku dan My Unforgettable Moment.

Aku....

Aku takut kehilangan dirimu
Aku takut, takut kehilanganmu
Aku takut kehilangan cintamu
Aku takut hidup tanpa dirimu
Aku tak akan bisa
Aku yang bisa gila
Bila kamu meninggalkanku....

Qo nulis kata "Aku" jadi inget lirik lagu Revublik ya?

Aku adalah anak gembala.... (Tasha)

Aku cinta kepadamu... (Ruth Sahanaya)

Akua.... (Aqua kali...)

Aku seorang lelaki yang pantang menyerah.... (Samson)
Nah ini baru cocok.

Tapi kata pertamanya diganti kata lain deh.

Seorang Opik Taupik Akbar itu.....
Sifat baik :
> Anak soleh dan berbakti pada orang tua
> Suami yang cinta keluarga (terutama anak dan istri)
> Suka menolong orang (kalo orang minta tolong n ga ditolong malah ga bisa tidur karena kepikiran terus). Jadi catat ya... Saya suka menolong bukan berarti saya orang yang gampangan dan mau aja disuruh-suruh. Saya suka menolong karena saya suka dan semoga amalan saya dibalas oleh Allah SWT. Saya tidak mau berharap mendapat imbalan ataupun ditolong oleh orang yang pernah saya tolong. Biarlah Allah yang menolong saya melalui perantara orang yang pernah saya tolong maupun orang lain.
> Suka matematika meskipun tidak terlalu pintar.
> Suka pergi jalan-jalan apalagi ke tempat yang belum pernah saya kunjungi.

Sifat Jelek :
> Pelupa karena terlalu banyak yang dipikirkan.
> Suka tidur (minimal 8 jam sehari). Kalo abis begadang, tidurnya bisa dirapel besok hari sampai 12 jam
> Suka malas apalagi kalo tidak ada tugas.
> Kurang rapi yang bisa dilihat dari meja kantor yang berantakan, pulang kerja barang-barang berserakan, suka lupa naruh kunci dan barang lainnya.
> Suka kepo
> Suka boros dan tidak pandai menabung.
> Kurang bagus dalam manajemen waktu.
> Suka khilap kalo sudah masuk ruang karaoke
> kata orang sih katanya tidak peka, terlalu asik dengan dunianya sendiri.
> Suka melamun atau menghayal

Pengalaman yang paling tidak terlupakan..... adalah saat jurit malam hari terakhir ospek di Asrama Silvasari IPB. Saat itu saya melakukan jurit malam sendirian keliling kampus IPB Darmaga dan harus melewati beberapa tempat angker serta menghadapi beberapa rintangan yang ditugaskan senior.
Jujur, sebelumnya saya termasuk penakut. bahkan sampai saat TPB (Tingkat Persiapan Bersama) IPB (Kuliah tingkat 1). Apalagi pada saat itu, lagi booming film Shutter dan Ju-On. Gara gara nonton film itu, saya tidak berani tidur sendiri - di Arsama sekamar ada 4 orang, jadi kalau malam hari teman2 saya belum pada dateng, saya ngungsi di kamar yang ada oangnya -, tidak berani melewati tangga pojok asrama, tidak berani jalan sendiri dari Bara ke Asrama TPB, tidak berani nyuci malam sendiri, tidak berani jalan dari Alhurriyah ke Asrama, dll.
Tapi malam terakhir OSPEK Asrama Sylvasari merubah saya menjadi lebih berani. Padahal Kampus IPB Darmaga itu banyak banget spot2 yang menyeramkan. Saya mulai kuliah tahun 2005 dan tamat tahun 2009. Berikut tempat2 angker di kampus IPB Darmaga yang ppantang untuk dilewati sendirian pada malam hari saat itu (bagi yang penakut).
1. Jalan dari Fakultas Peternakan menuju LSI. Disitu ada jalan setapak dengan kiri kanan berupa tanaman mengkudu dan pepohonan lainnya. Banyak mahasiswa yang mengalami kejadian mistis saat melewati jalan tersebtu.
2. jalan dari Alhurriyah meuju LSI. Masih daerah yang sama dekat jalan no 1.
3. Pohon buni dekat laboratorium Kimia Hasil hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan. katanya sih disitu ada kuntilanak nya. Untungnya sekarang pohonnya sudah ditumbang. Ga tau deh kemana perginya sang kuntilanak.
4. Jalan dari kantin kornita ke Balairung Fahutan
5. Jalan dari SMA Kornita sampai Asrama TPB Putra
6. Jalan dari Asrama TPB Putra ke Mesjid Alhurriyah.
Kalau pengalaman saya sih cuman itu aja jalan yang biasa saya lewati malam hari yang membuat bulu kuduk saya berdiri.

Tapi malam terakhir OSPEK Asrama Sylvasari membuat saya harus melewati jalan2 yang katanya banyak setannya yang sudah saya sebutkan sebelumnya seorang diri ditambah lagi jalan2 yang belum pernah saya lewati sebelumnya karena ngapain juga saya lewat situ malam-malam seperti :
1. jalan pintas dari Asrama Putra TPB ke Komplek perumahan dosen. jalannya masuk hutan yang jarang dilewati. Saya aja baru tau kalau disitu ada jalan.
2. Jalan menju komplek pemakaman dalam kampus dekat Asrama Putri TPB. Ternyata jalan tikus yang biasa saya liatin dengan penasaran. Nagapain juga saya jalan lewat situ yang tidak tahu akan membawa saya kemana?
3. Jalan melewati Fakultas Perikanan, Peternakan, Danau LSI, dan Gedung Perpustakaan. Emang ada orang lewat situ malam2?

Malam itu, saya pasrah saja. Kalau ajal saya sampai disitu, maka cabutlah nyawa saya dan buatlah panitia Ospek menyesali atas kematian saya. Saya juga sudah sangat lelah setelah melewati ospek 2 minggu selama 24 jam terus diawasi dengan tugas yang tidak manusiawi. Ditambah lagi tulang ekor saya cedera dan lecet2 sampai berdarah akibat kebanyakan situp di jalanan beraspal yang kasar. Kepalan tangan pun mulai bernanah akibat push up kepal yang baru saat itu saya lakukan. Dan entah mengapa pantat sayapun sangat terasa sakit rasanya dan rupanya ada bisul yang bersarang di sana yang membuat liburan 2 minggu yang saya jalani setelahnya berakhir telungkup di tempat tidur karena sakit yang tidak terkira.

Tapi entah mengapa, tidak ada rasa dendam sedikitpun kepada panitia dan kakak senior. Saya malah bersyukur saya sudah melewati hal-hal tersebut di Asrama Sylvasari. Ternyata saya cukup tangguh melewati cobaan fisik. bahkan saya menjadi lebih berani dan tidak takut melewati jalan2 angker di amlam hari. Ternyata semua itu bukan hanya perpeloncoan saja tetapi malah membentuk mental saya lebih baik. Kalau dibentak-bentak saya masih kaget, tapi saya tidak pernah ambil pusing. ESelama saya yakin benar, saya tidak perlu takut. Karena kalaupun saya salah, Saya percaya kalau Allah akan menghukum saya. Sayapun masih kaget kalo pada saat mennton adegan jump scare  dalam film horor. Tapi, saya bukanlah seorang penakut lagi. Bukan pula seorang yang pengecut.

Dan pencapaian yang paling berkesan tentu saja saya lulus OSPEK Asrama Sylvasari.
Karena pencapaian lainnya saya lalui tanpa rintangan yang berarti...

Masuk SMP Paling bagus di Tasikmalaya.... Gampang
Masuk SMA Plus Provinsi Jawa Barat..... Gampang
Masuk IPB melalui USMI (Ujian SAringan Masuk IPB)... Gampang
Masuk kerja di R&D PT. Arara Abadi.... Gampang
Masuk PNS.... Gampang

Dan tantangan berikutnya adalah mendapat beasiswa pasca sarjana ke luar negeri (kalau bisa AAS atau USAID biar beasiswanya besar dan bisa nabung buat bangun renovasi rumah) dan tentunya memperoleh Skor TOEFL 550 dulu. Semoga Allah membantu dan menghargai usaha Saya. Tapi sebelumnya, saya harus lulus dulu Diklat Peneliti Tingkat Pertama bualn November nanti.

(Udah ngantuk, ga sempet meriksa ada yg typo apa kagak)