Bawang putih tidak sabar untuk segera bertemu dengan
pangeran. Maka dia pun bergegas keluar kamarnya menuju ruang tamu untuk
membukakan pintu bagi Sang Pangeran. Sebelum pangeran menyentuh gagang pintu,
rupanya pintu sudah terbuka. Di hadapannya Nampak seorang gadis cantik yang
sudah lama ada dalam pikirannya. Tanpa disadarinya, pangeran langsung memeluk
bawang putih. Betapa terkejutnya bawang putih mendapat serangan mendadak dari
pangeran. Namun dia pun tidak berani menolak pelukan pangeran dan balas
memeluknya.
Sekitar sepuluh detik mereka berpelukan sebelum akhirnya
mereka menyadari kesalahan dan merasa kikuk atas perbuatan mereka. Dan ketika
mereka ingin megutarakan perkataan, mereka selalu berkata bersama-sama sampai
akhirnya pangeran memberikan kesempatan kepada bawang putih untuk berbicara
terleih dahulu. Bawang putih pun menjelaskan panjang lebar bagaimana dia
bermimpi tentang orang yang dulu ditolongnya dan semenjak itu dia selalu
memikirkan sang pangeran meski tidak tahu siapa dan dimana pangeran tinggal.
Namun dia berjanji ketika mereka bertemu lagi, dia tidak akan melewatkan kesempatan
untuk mengutarakan perasaannya dan semoga pangeran bisa membalas perasaannya
dan mau menjadi suaminya.
Betapa terkejutnya pangeran ternyata mereka mengalami mimpi
yang sama. Meskipun awalnya pangeran sempat menaruh curiga kalau bawang putih
telah memantrainya dengan mantra pelet asihan. Namun setelah diobati oleh dukun
istana, perasaan itu tidak juga hilang. Semenjak itu pangeran yakin bahwa
perasaannya tulus dari hatinya yang paling dalam, bukan karena pengaruh pelet asihan.
Pangeran pun mulai mencari keberadaan bawang putih, namun takdir baru
mempertemukan mereka di tempat yang tidak pernah dia duga. Namun pangeran masih
menyembunyikan identitasnya sebagai putra mahkota karena masih ingin
menyelidiki latar belakang bawang putih. Dia pun meminta bawang putih
menceritakan kisah hidupnya dan ke mana dia selama ini menghilang.
Bawang putih pun menceritakan kisah hidupnya. Bukan hanya mengenai
belajar bersama nenek di hutan larangan, namun dia juga menceritakan kisah
hidupnya, ibunya, ayahnya, ibu tirinya, dan bawang merah saudara tirinya.
Bawang putih juga menjelaskan bahwa rumah ini dulunya adalah rumah keluarganya
dan meminta penjelasan sang pangeran kenapa rumah ini kini bisa dimiliki
pangeran.
Mendengan penjelasan bawang putih, membuat pangeran semakin
terkejut. Sebenarnya misi dia di rumah itu adalah menyelidiki hilangnya cucu
dari kerajaan B. Diceritakannya bahwa ibu bawang putih sebenarnya adalah putri
kerajaan B, namu karena dia memilih menikah dengan pengawal pribadinya, yang
tak lain adalah ayahnya, dia diusir dari kerajaan. Ibu dan Ayahnya mulai
kehidupan baru di wilayah kerajaan A semenjak saat itu sampai kematian mereka.
Saat ini kerajaan B sedang berduka karena Sang Raja (Kakek
bawang putih) sedang sakit keras, sedangkan putra mahkota sudah meninggal
beberapa tahun yang lalu karena kecelakaan. Dengan kata lain, bawang putih lah
calon satu-satunya penerus kerajaan B karena putra mahkota meninggal tanpa
meninggalkan seorang anak. Semenjak bawang putih menghilang, maka Ibu tiri dan
bawang merah diduga telah membunuhnya. Mereka berdua telah dipenjara karena
tidak bisa menjelaskan keberadaan bawang putih.
Pangeran pun menjelaskan bahwa dia sebenarnya adalah seorang
putra mahkota kerajaan A. Namun dia bukan calon penerus kerajaan karena dia
hanyalah anak ke-2. Sang penerus tahta sudah pasti adalah kakaknya. Dia pun
tidak keberatan menikahi bawang Putih dan akan membantu bawang putih meminpin
kerajaan B apabila nanti Bawang putih menjadi penerus kerajaan.
Meskipun bawang putih kurang begitu mempercayai penjelasan
sang pangeran, namun dia bersedia mengikuti pangeran untuk pergi ke kerajaan B untuk
membuktikan perkataan sang pangeran. Keesokan harinya mereka pergi ke kerajaan
B untuk menemui sang kakek. Di Istana, Bawang putih dapat melihat lukisan
Ibunya sewaktu masih muda bersama saudara, Raja dan Ratu. Melihat lukisan itu,
bawang putih menjadi yakin bahwa Ibunya adalah seorang putri raja. Selama ini,
Ibunya tidak pernah bercerita mengenai identitasnya sebagai seorang putri.
Setelah melihat Bawang putih, sang raja merasa yakin kalau
bawang putih adalah cucunya. Kini dia seolah melihat anaknya yang dulu
dibuangnya karena memberontak dan memilih meikah dengan seorang pengawal. Dia
menyesali perbuatannya dan meminta Bawang putih untuk memaafkan kesalahan dan
menawarkannya untuk tinggal di istana, hidup sebagai cucu sang Raja.
Semenjak kedatangan bawang putih, kondisi kesehatan Sang
Raja semakin membaik. Maka Bawang putih pun memutuskan tinggal di Istana untuk
sementara waktu sambil mempelajari adat istiadat seorang putri. Tidak
membutuhkan waktu yang lama bagi bawang puih untuk mempelajarinya. Dan dia
segera menjadi putri yang santun dan pintar.
Sementara itu, bawang putih teringat dengan Ibu tiri dan
Bawang mrah. Maka dia meminta Sang kakek untuk melepakan mereka berdua karena menghilangnya
bawang putih selama ini bukan kesalahan mereka. Ibu tiri dan bawang merah pun
dibebaskan. Mereka dijinkan bawang putih untuk tinggal di rumah orang tuanya
asalkan mau merawat rumah tersebut. Kalau kondisi rumah tidak bertambah baik, maka
mereka sewaktu-waktu harus siap diusir. Mendengar penjelasan bawang putih,
mereka menyepakati kesepakatan yang ditawarkan karena mereka pun tidak punya
tempat lain yang harus dituju.
Sebulan kemudia Bawang putih dan pangeran menikah.
Pernikahan mereka dilaksanakan dengan begitu meriah selama tujuh hari tujuh
malam dengan rangkaian acara yang begitu banyak. Mereka berdua hidup bahagia di
Istana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar