Memasuki
hutan di musim hujan, kita harus siap-siap menerima serangan pacet. Beberapa hari
yang lalu, saya mengunjungi Hutan Adat Guguk dan terkena serangan pacet. Hujan pada malam sebelumnya
membuat jalanan menuju kawasan serta di dalam kawasan Hutan Adat Guguk menjadi
lembab, yang sudah pasti banyak pacet berkeliaran.
Saya sudah empat kali memasuki kawasan Hutan Adata Guguk, dan sudah 2 kali terkena serangan pacet. Namun keduanya tidak pernah saya sadari. Setelah
selesai mandi, barulah saya sadar kalau sudah digigit pacet yang dapat dilihat
dari bekas luka di kulit yang menimbulkan efek gatal.
Karena rasa
penasaran, hari itu saya iseng melihat-lihat lantai hutan untuk bisa melihat
pacet berkeliaran. Menurut rekan lainnya, pacet di sana termasuk yang
paling parah dibandingkan daerah lainnya. Ternyata tidak sulit untuk menemukannya karena
ternyata lumayan banyak pacet yang berkeliaran. Ada yang di ranting pohon, di
atas daun, dan di dasar tanah. Setelah membuktikan dengan mata kepala sendiri,
akhirnya saya melaluinya dengan biasa saja. Kalaupun sampai darah saya dihisap
lagi oleh pacet, anggap saja sedekah.
Sepanjang
perjalanan, lumayan banyak pacet yang memanjat celana saya. Untungnya saya
memakai celana panjang, kemudian bagian bawah celana saya ditutup kaus kaki dan
pemakaian sepatu boot membuat saya merasa sedikit aman. Namun rupanya sang
pacet pantang menyerah. Ketika dalam perjalan pulang lah saya baru menyadari
kalau pacet sudah menghisap darah saya di bagian bawah pusar. Tidak
tanggung-tanggung, dua buah pacet sedang menggantung di bawah pusar ketika saya
menyadari bahwa baju saya berdarah. Namun foto nya tidak akan saya share karena berada di
areal aurat.
Pacet (Hamodipsa zeylanica) adalah binatang melata yang hidup melekat pada
daun-daun, batang pohon, dan kadang di dalam tanah yang lembab. Hewan yang bertubuh kecil seukuran batang
korek api ini biasanya akan membesar menjadi seukuran jari kelingking bayi
apabila menghisap darah. Tubuh pacet berwarna coklat dengan garis-garis hitam
di badannya yang dapat mengerut maupun mengembang. Bagian tubuh pacet peka
cahaya, sentuhan, suhu, dan cuaca. Pacet memiliki alat penghisap berbentuk
bulat di kedua ujung tubuhnya. Di tengah-tengah alat penghisap bagian depan
terdapat mulut dan gigi. Kebanyakan pacet hidup sebagai parasite dengan
menghisap darah atau jaringan tubuh binatang lain seperti makanan. Ada juga
yang hidup dengan makan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Ketika
pacet menghisap darah, dia mengeluarkan zat khusus pada sedotannya yang dapat
mencegah penggumpalan dan pengeringan darah. Oleh karena itu, apabila kita
menyadari ketika digigit pacet dan memaksa pacet melepaskan hisapannya, darah kita akan
terus mengalir dan sulit dihentikan. Namun ketika pacet sudah kenyang, dia akan
melepaskan diri dan darah kita otomatis akan berhenti mengalir. Efek tersebut
merupakan akibat dari enzim hyaluronidase yang diekskresikan pacet. Enzim tersebut
termasuk kelompok enzim yang aktif pada pH asam dan netral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar